Kamis, 02 April 2015

Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN
Kawasan Konservasi Pecinan di  Jalan Surya Kencana Kota Bogor
1.1. Latar Belakang
                Kota Bogor dahulu bernama Pakuan, merupakan ibu kota pemerintahan kerajaan Pajajaran yang didirikan pada tahun1482. Bogor merupakan salah satu kota pedalaman terpenting di era kolonial mengingat Bogor (dahulu bernama Buitenzorg) pernah berfungsi sebagai ibu kota pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Banyak artifak fisik kota yang dibangun pada masa kolonial ini, salah satunya adalah istana Bogor. Karakter arsitektur kota Bogor juga turut ditentukan oleh pemberlakuan zona permukiman etnis (Wijkenstelsel). Setelah Indonesia merdeka, kota ini pun lambat laun kehilangan kedudukan sentralnya seperti pada masa kolonial. Pada tahun 1976 dikeluarkan Instruksi Presiden tentang Jabotabek di mana kota Bogor ditetapkan sebagai salah satu kota penyangga (hinterland) ibukota dan sebagai kota permukiman (dormitory town).
Kota Bogor juga memiliki sejarah dan keragaman sosial budaya yang tinggi, hal ini tercermin dari etnis masyarakat, adat masyarakat yang berbeda-beda sesuai etnis dan bentuk bangunannya yang khas dan menonjolkan keunikan budayanya. Salah satu keragaman sosial budaya tersebut dapat terlihat jelas pada kawasan Pecinan yang terletak di Jalan Suryakencana yang meliputi Kelurahan Gudang dan Kelurahan Babakan Pasar.
Masyarakat Cina yang terkotak-kotak dalam kelas sosial menempati hunian sesuai kelas mereka. Golongan pedagang berkumpul di sekitar Pasar Bogor, sedangkan golongan bawah menghuni ruko sewa dan rumah petak di balik 2 ruko. Golongan elite cenderung menghuni bagian selatan. Rumah mereka biasanya mencirikan gaya hidup yang kebarat-baratan dengan menggunakan ragam, bentukan bangunan Belanda dan menghuni rumah tipe vila.
Selain menarik sebagai pusat perniagaan, kawasan Pecinan ini terletak di jalan utama Kota Bogor dan juga memiliki bangunan-bangunan yang bernilai sejarah dan kuliner yang khas. Bahkan beberapa peninggalan sejarah tersebut ada yang telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya oleh pemerintah Bogor. Sayangnya objek-objek tersebut kurang mendapat perhatian padahal suatu kota dapat menjadi terkenal karena disebabkan oleh kuatnya identitas sejarah yang dimiliki dan juga dari arsitektur, jalan-jalan dan lingkungannya yang unik. Sebab yang lain adalah peran kota yang penting dari segi pendidikan, rekreasi, dan aktivitas budaya juga karena kota tersebut relatif mudah dicapai, memiliki reputasi baik dan tercantum secara luas di buku panduan wisata dan peta.
Letak Kota Bogor yang strategis antara Jakarta dan Bandung, membuat Kota Bogor semakin berkembang pesat, sayangnya perkembangan ini dapat membuat keragaman dan keunikan sejarah dan budaya yang ada menjadi hilang. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya penyelamatan terhadap kawasan / lanskap yang mempunyai identitas kuat dan nilai sejarah penting, agar tetap lestari menjadi bagian Kota Bogor dan bahkan dapat memberikan nilai tambah yang diharapkan akan memberi makna bagi keberlanjutan kota Bogor untuk berkembang menjadi lebih baik.
1.2. Tujuan
Laporan ini bertujuan untuk :
1.       Mengidentifikasi karakter dan kondisi arsitektur kawasan Pecinan Suryakencana, Bogor.
2.       Merumuskan upaya Konservasi kawasan Pecinan Suryakencana, Bogor.

1.3. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang keadaan dan karakter kawasan Pecinan Suryakencana, Bogor.